Selasa, 16 April 2013

Pendekaatan dalam Pembelajaran


Pendekatan dalam pembelajaran


A.   Pendekatan Konsep 

Pembelajaran dengan menggunakan pendekatan konsep berarti siswa dibimbing memahami suatu bahasan melalui pemahaman konsep yang terkandung di dalamnya. Dalam proses pembelajaran tersebut penguasaan konsep dan subkonsep yang menjadi fokus. Dengan beberapa metode siswa dibimbing untuk memahami konsep.

 BPendekatan Deduktif 

Pendekatan deduktif ditandai dengan pemaparan konsep, definisi dan istilah-istilah pada bagian awal pembelajaran. Pendekatan deduktif dilandasi oleh suatu pemikiran bahwa proses pembelajaran akan berlangsung dengan baik bila siswa telah mengetahui wilayah persoalannya dan konsep dasarnya.
 

C. Pendekatan Induktif 

Ciri utama pendekatan induktif dalam pengolahan informasi adalah menggunakan data untuk membangun konsep atau untuk memperoleh pengertian. Data yang digunakan mungkin merupakan data primer atau dapat pula berupa kasus-kasus nyata yang terjadi dilingkungan.

Sabtu, 30 Maret 2013

Contoh Course Outline Speaking 4



COURSE OUTLINE

Subject                   : Speaking 4
Faculty                   : Teacher Training and Education Faculty
Semester                : 4
Quality                    : 2 SKS
Lecturer                  : Dio Fandio Alief Perdana S.Pd


 
I.             Purpose of Study
Through the Speaking 4 the students will be able to do the daily conversation and communicate with other students about the topic which is close to himself/herself.  This subject is very important because if the students don’t pass this subject, they are not allowed to take Speaking 4. Speaking4 is mainly discussed on student’s skill and ability to speak, make a conversation and express his or her emotions.
II.            Requirement
1.    Student must come to class before class begin
2.    Pay attention in the class and much to speak up
3.    Please don’t wear sandals and T-shirt during lecturing, it means you will respect yourself and your friend
4.    Please read any related literatures (Journals and books) before joining the class so that we can share any knowledge of Speaking .
III.          Materials of Instruction
Meeting
TOPICS                                     
I
Learning Contract and  Introduction to Speaking 1
II
Meetings and Greetings
III
Hello and Goodbye
IV
Polite Remarks
V
Introducing Oneself and Anothr People
VI
Introducing Oneself and Anothr People
VII
Describing People/ Personality
VIII
Describing People/ Personality
IX
Mid-Term Test
X
Talking about Likes, Dislikes and Intentions
XI
Describing Objects and Rooms
XII
Describing Objects and Rooms
XIII
Narrating Experiences and Sequences of Events
XIV
Narrating Experiences and Sequences of Events
XV
Discussing emotions
XVI
Final Test
IV.          Learning Teaching Strategy
The approach for learning and teaching process is eclectic method.  It means the learning and teaching processes are based on the circumstances of the class and aim of lecturing.  While the strategy used in this learning and teaching process is drill and reinforcement.
V.             Grading System
 The evaluation consists of the following:

Subject
Percents
Class Works & Participation
Assignment
Midterm Test
Final Test
25%
25%
25%
25%
Total
100%
VI.          Reference
1.    Alexander, L.G. Question And Answer: Graded Oral Comprehension Exercises,1977
2.    Binham, Philip. How To Say It, Yogyakarta: Kanisius, 2005
3.    Collie, J.& Slater, S. Speaking 1 : Student’s Book, Yogyakarta: Kanisius, 2005
4.    Podo, H. Sullivan, J.J. Conversational American English Volume 1, Jakarta: P.T Gramedia Pustaka Utama, 1997.
Wibowo, Johan. Make Speaking English Easy, Metro: Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri Jurai Siwo Metro, 2005

GIGI band video's

GIGI band 11 januari

Link Download: http://www.ziddu.com/download/21912421/Gigi-11Januari-YouTube.flv.html
silahkan unduh video di atas di link download

Jumat, 22 Maret 2013

Belajar Pembelajaran


Belajar Pembelajaran

Di postingan kali ini saya akan share sebuah ilmu bagi agan-agan semua yang memang berkompetensi sebagai guru di masa depan untuk membangun masa depan generasi muda Indonesia. Sebagaimana gambaran umum seorang guru adalah sosok pribadi yang akan siap membagi ilmu kepada peerta didiknya ketika pelajaran berlangsung. Sedikit figure guru memiliki jiwa yang baik dan bisa di jadikan contoh  baik dalam lingkungan sekolah maupun lingungan sosial masyarakat. Tidak hanya itu seorang guru juga hendaknya memiliki loyalitas  tinggi dalam mengajar. Dalam implementasinya di kelas seorang guru hendaknya memiliki kompetensi dasar.
                Belajar merupakan aktifitas individu yang mengakibatkan perubahan sikap dan perilaku yang diakibatkan keterampilan daan pengalaman (perubahan sikap atau perilaku). Dalam hakikatnya perubahan tersebut dapat diamati dan di ukur.
Adapun tujuan belajar menurut Bloom mengklasifikasikan kedalam tiga kelas yaitu :
1.       Ranah Kognitif : kemampuan menngingat, menghafal dan memecahkan masalah
2.       Ranah Psikomotor : menirukan gerak dan melakukan gerakan yang benar
3.       Ranah Afektif : kesadaran menerima kondisi secara nyata

Unsur-unsur Dalam Belajar :
1.       Tujuan : kegiatan belajar mengajar harus memiliki tujuan dan apa  yang  akan di capai
2.       Kesiapan : kesiapan untuk menerima segalan konsekuensi dalam belajar mengajar
3.       Situasi : memahami situasi (penyesuaian diri dalam bergaul)
4.       Interpretaasi : menterjemahkan sesuatu yang  abstrak
5.       Respon : kemampuan untuk merespon atau menanggapi ssesuatu
6.       Konsekuensi : memahami akibat yang kita lakukan di sekolah
7.       Reaksi terhadap kegagalan : mengenali lebih diri sendiri

Kemampuan Dasar Mengajar
Seorang guru di haruskan mampu menggabungkan tiga hal berikut :
1.       Guru
2.       Murid
3.       Tujuan
Dengan adanya interaksi antara guru dengan murid. Secara professional guru mampu mendidik dan memberikan pembelajaran.

Model Pendidikian Guru
PGBK (Pendidikan Guru Berbasis Kompetensi)
Landasan model PGBK ialah :
1.       Guru adalah orang yang berpendidikan, guru harus memiliki ilmu yang cukup luas untuk di bagikan dalam kelas.
2.       Perbuatan guru merupakan manifestasi dalam semua ilmu yang di dapat
3.       Keputusan yang di lakukan berdasarkan pertimbangan yang matang dan rasional
4.       Guru harus menguasai teknik berkomunikasi yang baik
5.       Cara melaksanakan tugas dengan cara professional

Definisi  Kompetensi
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) komptensi memiliki arti kewenangan atau kekuasaan untuk mementukan atau memutuskan suatu hal.

Kompetensi Dasar Guru
1.       Kompetensi pribadi
Meliputi :
1.       Kemampuan untuk mengenbangkan kepribadian
2.       Mampu berinteraksi dan berkomunikasi
3.       Melaksanakan pembimbingan dan penyuluhan
4.       Guru melaksanakan administrasi sekolah
5.       Mampu melakukan penelitian sederhana
6.        
2.       Komptensi professional
Meliputi:
1.       Guru mampu melaksanakan landasan PGBK
2.       Guru harus menguasai bahan pengajaran
3.       Mampu menyusun program pengajaran
4.       Secara professional mampu melaksanakan program tersebut
5.       Mampu melakukan evaluasi
Kompetensi Guru berdasarkan Tugas
Sebagai pendidik guru harus mempunya kemampuan untuk mendidik sesuai target, begitu pula sebagai pembimbing harus mampu mengembangkan kepribadian siswa di kelas.
                Demikian sedikit ilmu yan bisa saya bagi dalam lingkup pengajaran di  sekolah semoga bisa di  share kepada kerabat yang memang ingin membagi ilmunya di blog saya. Sekian terimakasih 

Kamis, 28 Februari 2013

Grammar-translation English Language

An article discussing the grammar-translation approach to language learning.

Grammar-translation English Language     In the 1980s and early 1990s it became fashionable in some quarters to deride so-called "old-fashioned" methods and, in particular, something broadly labelled "Grammar Translation". There were numerous reasons for this but principally it was felt that translation itself was an academic exercise rather than one which would actually help learners to use language, and an overt focus on grammar was to learn about the target language rather than to learn it.
As with many other methods and approaches, Grammar Translation tended to be referred to in the past tense as if it no longer existed and had died out to be replaced world-wide by the fun and motivation of the communicative classroom. If we examine the principal features of Grammar Translation, however, we will see that not only has it not disappeared but that many of its characteristics have been central to language teaching throughout the ages and are still valid today.
The Grammar Translation method embraces a wide range of approaches but, broadly speaking, foreign language study is seen as a mental discipline, the goal of which may be to read literature in its original form or simply to be a form of intellectual development. The basic approach is to analyze and study the grammatical rules of the language, usually in an order roughly matching the traditional order of the grammar of Latin, and then to practise manipulating grammatical structures through the means of translation both into and from the mother tongue.
The method is very much based on the written word and texts are widely in evidence. A typical approach would be to present the rules of a particular item of grammar, illustrate its use by including the item several times in a text, and practise using the item through writing sentences and translating it into the mother tongue. The text is often accompanied by a vocabulary list consisting of new lexical items used in the text together with the mother tongue translation. Accurate use of language items is central to this approach.
Generally speaking, the medium of instruction is the mother tongue, which is used to explain conceptual problems and to discuss the use of a particular grammatical structure. It all sounds rather dull but it can be argued that the Grammar Translation method has over the years had a remarkable success. Millions of people have successfully learnt foreign languages to a high degree of proficiency and, in numerous cases, without any contact whatsoever with native speakers of the language (as was the case in the former Soviet Union, for example).
There are certain types of learner who respond very positively to a grammatical syllabus as it can give them both a set of clear objectives and a clear sense of achievement. Other learners need the security of the mother tongue and the opportunity to relate grammatical structures to mother tongue equivalents. Above all, this type of approach can give learners a basic foundation upon which they can then build their communicative skills.

Sabtu, 08 Desember 2012

lyrics pasto salahkah aku terlalu mencintaimu

Ku tatap dua bola matamu, tersirat apa yang akan terjadi 
Kau ingin pergi dariku meninggalkan semua kenangan 
 Menutup lembaran cerita oh sayangku aku tak mau

Ku tahu semua akan berakhir tapi ku tak rela lepaskanmu 
Kau tanya mengapa aku tak ingin pergi darimu 
Dan mulutku diam membisu

Salahkah bila diriku terlalu mencintaimu 
Jangan tanyakan mengapa karena ku tak tahu 
Aku pun tak ingin bila kau pergi tinggalkan aku 
Masihkah ada hasratmu tuk mencintaiku lagi

Apakah yang harus aku lakukan tuk menarik perhatianmu lagi 
Ooh walaupun harus mengiba agar kau tetap di sini 
Lihat aku duhai sayangku

Salahkah bila diriku terlalu mencintaimu 
Jangan tanyakan mengapa karena ku tak tahu 
Aku pun tak ingin bila kau pergi tinggalkan aku 
 Masihkah ada hasratmu tuk mencintaiku lagi

Salahkah bila diriku terlalu mencintaimu
 Jangan tanyakan mengapa karena ku tak tahu 
Aku pun tak ingin bila kau pergi tinggalkan aku 
Masihkah ada hasratmu tuk mencintaiku lagi

(Oh salahkah aku mencintaimu, oh salahkah aku mencintaimuMasihkah ada hasratmu tuk mencintaiku) tuk mencintaiku lagi

Rabu, 05 Desember 2012

wisata tepian di samarinda

mahakam adalah sungai terpanjang di wilayah kalimantan timur. dan juga sebagai sumber mata pencarian masyarakat sekitar sungai mahakam. dengan kekayaan hayati yang terkandung di dalam nya masyarakat dapat hidup tentram dan rukun. di kota samarinda tepatnya terdapat tempat wisata tepian dimana masyarakat yang melepas lelah setelah bekerja seharian di depan hamparan sungai terluas dan juga pemandangan sunset menambah citra khas mahakam di kalimantan timur.  

Selasa, 16 April 2013

Pendekaatan dalam Pembelajaran


Pendekatan dalam pembelajaran


A.   Pendekatan Konsep 

Pembelajaran dengan menggunakan pendekatan konsep berarti siswa dibimbing memahami suatu bahasan melalui pemahaman konsep yang terkandung di dalamnya. Dalam proses pembelajaran tersebut penguasaan konsep dan subkonsep yang menjadi fokus. Dengan beberapa metode siswa dibimbing untuk memahami konsep.

 BPendekatan Deduktif 

Pendekatan deduktif ditandai dengan pemaparan konsep, definisi dan istilah-istilah pada bagian awal pembelajaran. Pendekatan deduktif dilandasi oleh suatu pemikiran bahwa proses pembelajaran akan berlangsung dengan baik bila siswa telah mengetahui wilayah persoalannya dan konsep dasarnya.
 

C. Pendekatan Induktif 

Ciri utama pendekatan induktif dalam pengolahan informasi adalah menggunakan data untuk membangun konsep atau untuk memperoleh pengertian. Data yang digunakan mungkin merupakan data primer atau dapat pula berupa kasus-kasus nyata yang terjadi dilingkungan.

Sabtu, 30 Maret 2013

Contoh Course Outline Speaking 4



COURSE OUTLINE

Subject                   : Speaking 4
Faculty                   : Teacher Training and Education Faculty
Semester                : 4
Quality                    : 2 SKS
Lecturer                  : Dio Fandio Alief Perdana S.Pd


 
I.             Purpose of Study
Through the Speaking 4 the students will be able to do the daily conversation and communicate with other students about the topic which is close to himself/herself.  This subject is very important because if the students don’t pass this subject, they are not allowed to take Speaking 4. Speaking4 is mainly discussed on student’s skill and ability to speak, make a conversation and express his or her emotions.
II.            Requirement
1.    Student must come to class before class begin
2.    Pay attention in the class and much to speak up
3.    Please don’t wear sandals and T-shirt during lecturing, it means you will respect yourself and your friend
4.    Please read any related literatures (Journals and books) before joining the class so that we can share any knowledge of Speaking .
III.          Materials of Instruction
Meeting
TOPICS                                     
I
Learning Contract and  Introduction to Speaking 1
II
Meetings and Greetings
III
Hello and Goodbye
IV
Polite Remarks
V
Introducing Oneself and Anothr People
VI
Introducing Oneself and Anothr People
VII
Describing People/ Personality
VIII
Describing People/ Personality
IX
Mid-Term Test
X
Talking about Likes, Dislikes and Intentions
XI
Describing Objects and Rooms
XII
Describing Objects and Rooms
XIII
Narrating Experiences and Sequences of Events
XIV
Narrating Experiences and Sequences of Events
XV
Discussing emotions
XVI
Final Test
IV.          Learning Teaching Strategy
The approach for learning and teaching process is eclectic method.  It means the learning and teaching processes are based on the circumstances of the class and aim of lecturing.  While the strategy used in this learning and teaching process is drill and reinforcement.
V.             Grading System
 The evaluation consists of the following:

Subject
Percents
Class Works & Participation
Assignment
Midterm Test
Final Test
25%
25%
25%
25%
Total
100%
VI.          Reference
1.    Alexander, L.G. Question And Answer: Graded Oral Comprehension Exercises,1977
2.    Binham, Philip. How To Say It, Yogyakarta: Kanisius, 2005
3.    Collie, J.& Slater, S. Speaking 1 : Student’s Book, Yogyakarta: Kanisius, 2005
4.    Podo, H. Sullivan, J.J. Conversational American English Volume 1, Jakarta: P.T Gramedia Pustaka Utama, 1997.
Wibowo, Johan. Make Speaking English Easy, Metro: Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri Jurai Siwo Metro, 2005

GIGI band video's

GIGI band 11 januari

Link Download: http://www.ziddu.com/download/21912421/Gigi-11Januari-YouTube.flv.html
silahkan unduh video di atas di link download

Jumat, 22 Maret 2013

Belajar Pembelajaran


Belajar Pembelajaran

Di postingan kali ini saya akan share sebuah ilmu bagi agan-agan semua yang memang berkompetensi sebagai guru di masa depan untuk membangun masa depan generasi muda Indonesia. Sebagaimana gambaran umum seorang guru adalah sosok pribadi yang akan siap membagi ilmu kepada peerta didiknya ketika pelajaran berlangsung. Sedikit figure guru memiliki jiwa yang baik dan bisa di jadikan contoh  baik dalam lingkungan sekolah maupun lingungan sosial masyarakat. Tidak hanya itu seorang guru juga hendaknya memiliki loyalitas  tinggi dalam mengajar. Dalam implementasinya di kelas seorang guru hendaknya memiliki kompetensi dasar.
                Belajar merupakan aktifitas individu yang mengakibatkan perubahan sikap dan perilaku yang diakibatkan keterampilan daan pengalaman (perubahan sikap atau perilaku). Dalam hakikatnya perubahan tersebut dapat diamati dan di ukur.
Adapun tujuan belajar menurut Bloom mengklasifikasikan kedalam tiga kelas yaitu :
1.       Ranah Kognitif : kemampuan menngingat, menghafal dan memecahkan masalah
2.       Ranah Psikomotor : menirukan gerak dan melakukan gerakan yang benar
3.       Ranah Afektif : kesadaran menerima kondisi secara nyata

Unsur-unsur Dalam Belajar :
1.       Tujuan : kegiatan belajar mengajar harus memiliki tujuan dan apa  yang  akan di capai
2.       Kesiapan : kesiapan untuk menerima segalan konsekuensi dalam belajar mengajar
3.       Situasi : memahami situasi (penyesuaian diri dalam bergaul)
4.       Interpretaasi : menterjemahkan sesuatu yang  abstrak
5.       Respon : kemampuan untuk merespon atau menanggapi ssesuatu
6.       Konsekuensi : memahami akibat yang kita lakukan di sekolah
7.       Reaksi terhadap kegagalan : mengenali lebih diri sendiri

Kemampuan Dasar Mengajar
Seorang guru di haruskan mampu menggabungkan tiga hal berikut :
1.       Guru
2.       Murid
3.       Tujuan
Dengan adanya interaksi antara guru dengan murid. Secara professional guru mampu mendidik dan memberikan pembelajaran.

Model Pendidikian Guru
PGBK (Pendidikan Guru Berbasis Kompetensi)
Landasan model PGBK ialah :
1.       Guru adalah orang yang berpendidikan, guru harus memiliki ilmu yang cukup luas untuk di bagikan dalam kelas.
2.       Perbuatan guru merupakan manifestasi dalam semua ilmu yang di dapat
3.       Keputusan yang di lakukan berdasarkan pertimbangan yang matang dan rasional
4.       Guru harus menguasai teknik berkomunikasi yang baik
5.       Cara melaksanakan tugas dengan cara professional

Definisi  Kompetensi
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) komptensi memiliki arti kewenangan atau kekuasaan untuk mementukan atau memutuskan suatu hal.

Kompetensi Dasar Guru
1.       Kompetensi pribadi
Meliputi :
1.       Kemampuan untuk mengenbangkan kepribadian
2.       Mampu berinteraksi dan berkomunikasi
3.       Melaksanakan pembimbingan dan penyuluhan
4.       Guru melaksanakan administrasi sekolah
5.       Mampu melakukan penelitian sederhana
6.        
2.       Komptensi professional
Meliputi:
1.       Guru mampu melaksanakan landasan PGBK
2.       Guru harus menguasai bahan pengajaran
3.       Mampu menyusun program pengajaran
4.       Secara professional mampu melaksanakan program tersebut
5.       Mampu melakukan evaluasi
Kompetensi Guru berdasarkan Tugas
Sebagai pendidik guru harus mempunya kemampuan untuk mendidik sesuai target, begitu pula sebagai pembimbing harus mampu mengembangkan kepribadian siswa di kelas.
                Demikian sedikit ilmu yan bisa saya bagi dalam lingkup pengajaran di  sekolah semoga bisa di  share kepada kerabat yang memang ingin membagi ilmunya di blog saya. Sekian terimakasih 

Kamis, 28 Februari 2013

Grammar-translation English Language

An article discussing the grammar-translation approach to language learning.

Grammar-translation English Language     In the 1980s and early 1990s it became fashionable in some quarters to deride so-called "old-fashioned" methods and, in particular, something broadly labelled "Grammar Translation". There were numerous reasons for this but principally it was felt that translation itself was an academic exercise rather than one which would actually help learners to use language, and an overt focus on grammar was to learn about the target language rather than to learn it.
As with many other methods and approaches, Grammar Translation tended to be referred to in the past tense as if it no longer existed and had died out to be replaced world-wide by the fun and motivation of the communicative classroom. If we examine the principal features of Grammar Translation, however, we will see that not only has it not disappeared but that many of its characteristics have been central to language teaching throughout the ages and are still valid today.
The Grammar Translation method embraces a wide range of approaches but, broadly speaking, foreign language study is seen as a mental discipline, the goal of which may be to read literature in its original form or simply to be a form of intellectual development. The basic approach is to analyze and study the grammatical rules of the language, usually in an order roughly matching the traditional order of the grammar of Latin, and then to practise manipulating grammatical structures through the means of translation both into and from the mother tongue.
The method is very much based on the written word and texts are widely in evidence. A typical approach would be to present the rules of a particular item of grammar, illustrate its use by including the item several times in a text, and practise using the item through writing sentences and translating it into the mother tongue. The text is often accompanied by a vocabulary list consisting of new lexical items used in the text together with the mother tongue translation. Accurate use of language items is central to this approach.
Generally speaking, the medium of instruction is the mother tongue, which is used to explain conceptual problems and to discuss the use of a particular grammatical structure. It all sounds rather dull but it can be argued that the Grammar Translation method has over the years had a remarkable success. Millions of people have successfully learnt foreign languages to a high degree of proficiency and, in numerous cases, without any contact whatsoever with native speakers of the language (as was the case in the former Soviet Union, for example).
There are certain types of learner who respond very positively to a grammatical syllabus as it can give them both a set of clear objectives and a clear sense of achievement. Other learners need the security of the mother tongue and the opportunity to relate grammatical structures to mother tongue equivalents. Above all, this type of approach can give learners a basic foundation upon which they can then build their communicative skills.

Sabtu, 08 Desember 2012

lyrics pasto salahkah aku terlalu mencintaimu

Ku tatap dua bola matamu, tersirat apa yang akan terjadi 
Kau ingin pergi dariku meninggalkan semua kenangan 
 Menutup lembaran cerita oh sayangku aku tak mau

Ku tahu semua akan berakhir tapi ku tak rela lepaskanmu 
Kau tanya mengapa aku tak ingin pergi darimu 
Dan mulutku diam membisu

Salahkah bila diriku terlalu mencintaimu 
Jangan tanyakan mengapa karena ku tak tahu 
Aku pun tak ingin bila kau pergi tinggalkan aku 
Masihkah ada hasratmu tuk mencintaiku lagi

Apakah yang harus aku lakukan tuk menarik perhatianmu lagi 
Ooh walaupun harus mengiba agar kau tetap di sini 
Lihat aku duhai sayangku

Salahkah bila diriku terlalu mencintaimu 
Jangan tanyakan mengapa karena ku tak tahu 
Aku pun tak ingin bila kau pergi tinggalkan aku 
 Masihkah ada hasratmu tuk mencintaiku lagi

Salahkah bila diriku terlalu mencintaimu
 Jangan tanyakan mengapa karena ku tak tahu 
Aku pun tak ingin bila kau pergi tinggalkan aku 
Masihkah ada hasratmu tuk mencintaiku lagi

(Oh salahkah aku mencintaimu, oh salahkah aku mencintaimuMasihkah ada hasratmu tuk mencintaiku) tuk mencintaiku lagi

Rabu, 05 Desember 2012

wisata tepian di samarinda

mahakam adalah sungai terpanjang di wilayah kalimantan timur. dan juga sebagai sumber mata pencarian masyarakat sekitar sungai mahakam. dengan kekayaan hayati yang terkandung di dalam nya masyarakat dapat hidup tentram dan rukun. di kota samarinda tepatnya terdapat tempat wisata tepian dimana masyarakat yang melepas lelah setelah bekerja seharian di depan hamparan sungai terluas dan juga pemandangan sunset menambah citra khas mahakam di kalimantan timur.  

Pages

Selasa, 16 April 2013

Pendekaatan dalam Pembelajaran


Pendekatan dalam pembelajaran


A.   Pendekatan Konsep 

Pembelajaran dengan menggunakan pendekatan konsep berarti siswa dibimbing memahami suatu bahasan melalui pemahaman konsep yang terkandung di dalamnya. Dalam proses pembelajaran tersebut penguasaan konsep dan subkonsep yang menjadi fokus. Dengan beberapa metode siswa dibimbing untuk memahami konsep.

 BPendekatan Deduktif 

Pendekatan deduktif ditandai dengan pemaparan konsep, definisi dan istilah-istilah pada bagian awal pembelajaran. Pendekatan deduktif dilandasi oleh suatu pemikiran bahwa proses pembelajaran akan berlangsung dengan baik bila siswa telah mengetahui wilayah persoalannya dan konsep dasarnya.
 

C. Pendekatan Induktif 

Ciri utama pendekatan induktif dalam pengolahan informasi adalah menggunakan data untuk membangun konsep atau untuk memperoleh pengertian. Data yang digunakan mungkin merupakan data primer atau dapat pula berupa kasus-kasus nyata yang terjadi dilingkungan.

Sabtu, 30 Maret 2013

Contoh Course Outline Speaking 4



COURSE OUTLINE

Subject                   : Speaking 4
Faculty                   : Teacher Training and Education Faculty
Semester                : 4
Quality                    : 2 SKS
Lecturer                  : Dio Fandio Alief Perdana S.Pd


 
I.             Purpose of Study
Through the Speaking 4 the students will be able to do the daily conversation and communicate with other students about the topic which is close to himself/herself.  This subject is very important because if the students don’t pass this subject, they are not allowed to take Speaking 4. Speaking4 is mainly discussed on student’s skill and ability to speak, make a conversation and express his or her emotions.
II.            Requirement
1.    Student must come to class before class begin
2.    Pay attention in the class and much to speak up
3.    Please don’t wear sandals and T-shirt during lecturing, it means you will respect yourself and your friend
4.    Please read any related literatures (Journals and books) before joining the class so that we can share any knowledge of Speaking .
III.          Materials of Instruction
Meeting
TOPICS                                     
I
Learning Contract and  Introduction to Speaking 1
II
Meetings and Greetings
III
Hello and Goodbye
IV
Polite Remarks
V
Introducing Oneself and Anothr People
VI
Introducing Oneself and Anothr People
VII
Describing People/ Personality
VIII
Describing People/ Personality
IX
Mid-Term Test
X
Talking about Likes, Dislikes and Intentions
XI
Describing Objects and Rooms
XII
Describing Objects and Rooms
XIII
Narrating Experiences and Sequences of Events
XIV
Narrating Experiences and Sequences of Events
XV
Discussing emotions
XVI
Final Test
IV.          Learning Teaching Strategy
The approach for learning and teaching process is eclectic method.  It means the learning and teaching processes are based on the circumstances of the class and aim of lecturing.  While the strategy used in this learning and teaching process is drill and reinforcement.
V.             Grading System
 The evaluation consists of the following:

Subject
Percents
Class Works & Participation
Assignment
Midterm Test
Final Test
25%
25%
25%
25%
Total
100%
VI.          Reference
1.    Alexander, L.G. Question And Answer: Graded Oral Comprehension Exercises,1977
2.    Binham, Philip. How To Say It, Yogyakarta: Kanisius, 2005
3.    Collie, J.& Slater, S. Speaking 1 : Student’s Book, Yogyakarta: Kanisius, 2005
4.    Podo, H. Sullivan, J.J. Conversational American English Volume 1, Jakarta: P.T Gramedia Pustaka Utama, 1997.
Wibowo, Johan. Make Speaking English Easy, Metro: Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri Jurai Siwo Metro, 2005

GIGI band video's

GIGI band 11 januari

Link Download: http://www.ziddu.com/download/21912421/Gigi-11Januari-YouTube.flv.html
silahkan unduh video di atas di link download

Jumat, 22 Maret 2013

Belajar Pembelajaran


Belajar Pembelajaran

Di postingan kali ini saya akan share sebuah ilmu bagi agan-agan semua yang memang berkompetensi sebagai guru di masa depan untuk membangun masa depan generasi muda Indonesia. Sebagaimana gambaran umum seorang guru adalah sosok pribadi yang akan siap membagi ilmu kepada peerta didiknya ketika pelajaran berlangsung. Sedikit figure guru memiliki jiwa yang baik dan bisa di jadikan contoh  baik dalam lingkungan sekolah maupun lingungan sosial masyarakat. Tidak hanya itu seorang guru juga hendaknya memiliki loyalitas  tinggi dalam mengajar. Dalam implementasinya di kelas seorang guru hendaknya memiliki kompetensi dasar.
                Belajar merupakan aktifitas individu yang mengakibatkan perubahan sikap dan perilaku yang diakibatkan keterampilan daan pengalaman (perubahan sikap atau perilaku). Dalam hakikatnya perubahan tersebut dapat diamati dan di ukur.
Adapun tujuan belajar menurut Bloom mengklasifikasikan kedalam tiga kelas yaitu :
1.       Ranah Kognitif : kemampuan menngingat, menghafal dan memecahkan masalah
2.       Ranah Psikomotor : menirukan gerak dan melakukan gerakan yang benar
3.       Ranah Afektif : kesadaran menerima kondisi secara nyata

Unsur-unsur Dalam Belajar :
1.       Tujuan : kegiatan belajar mengajar harus memiliki tujuan dan apa  yang  akan di capai
2.       Kesiapan : kesiapan untuk menerima segalan konsekuensi dalam belajar mengajar
3.       Situasi : memahami situasi (penyesuaian diri dalam bergaul)
4.       Interpretaasi : menterjemahkan sesuatu yang  abstrak
5.       Respon : kemampuan untuk merespon atau menanggapi ssesuatu
6.       Konsekuensi : memahami akibat yang kita lakukan di sekolah
7.       Reaksi terhadap kegagalan : mengenali lebih diri sendiri

Kemampuan Dasar Mengajar
Seorang guru di haruskan mampu menggabungkan tiga hal berikut :
1.       Guru
2.       Murid
3.       Tujuan
Dengan adanya interaksi antara guru dengan murid. Secara professional guru mampu mendidik dan memberikan pembelajaran.

Model Pendidikian Guru
PGBK (Pendidikan Guru Berbasis Kompetensi)
Landasan model PGBK ialah :
1.       Guru adalah orang yang berpendidikan, guru harus memiliki ilmu yang cukup luas untuk di bagikan dalam kelas.
2.       Perbuatan guru merupakan manifestasi dalam semua ilmu yang di dapat
3.       Keputusan yang di lakukan berdasarkan pertimbangan yang matang dan rasional
4.       Guru harus menguasai teknik berkomunikasi yang baik
5.       Cara melaksanakan tugas dengan cara professional

Definisi  Kompetensi
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) komptensi memiliki arti kewenangan atau kekuasaan untuk mementukan atau memutuskan suatu hal.

Kompetensi Dasar Guru
1.       Kompetensi pribadi
Meliputi :
1.       Kemampuan untuk mengenbangkan kepribadian
2.       Mampu berinteraksi dan berkomunikasi
3.       Melaksanakan pembimbingan dan penyuluhan
4.       Guru melaksanakan administrasi sekolah
5.       Mampu melakukan penelitian sederhana
6.        
2.       Komptensi professional
Meliputi:
1.       Guru mampu melaksanakan landasan PGBK
2.       Guru harus menguasai bahan pengajaran
3.       Mampu menyusun program pengajaran
4.       Secara professional mampu melaksanakan program tersebut
5.       Mampu melakukan evaluasi
Kompetensi Guru berdasarkan Tugas
Sebagai pendidik guru harus mempunya kemampuan untuk mendidik sesuai target, begitu pula sebagai pembimbing harus mampu mengembangkan kepribadian siswa di kelas.
                Demikian sedikit ilmu yan bisa saya bagi dalam lingkup pengajaran di  sekolah semoga bisa di  share kepada kerabat yang memang ingin membagi ilmunya di blog saya. Sekian terimakasih 

Kamis, 28 Februari 2013

Grammar-translation English Language

An article discussing the grammar-translation approach to language learning.

Grammar-translation English Language     In the 1980s and early 1990s it became fashionable in some quarters to deride so-called "old-fashioned" methods and, in particular, something broadly labelled "Grammar Translation". There were numerous reasons for this but principally it was felt that translation itself was an academic exercise rather than one which would actually help learners to use language, and an overt focus on grammar was to learn about the target language rather than to learn it.
As with many other methods and approaches, Grammar Translation tended to be referred to in the past tense as if it no longer existed and had died out to be replaced world-wide by the fun and motivation of the communicative classroom. If we examine the principal features of Grammar Translation, however, we will see that not only has it not disappeared but that many of its characteristics have been central to language teaching throughout the ages and are still valid today.
The Grammar Translation method embraces a wide range of approaches but, broadly speaking, foreign language study is seen as a mental discipline, the goal of which may be to read literature in its original form or simply to be a form of intellectual development. The basic approach is to analyze and study the grammatical rules of the language, usually in an order roughly matching the traditional order of the grammar of Latin, and then to practise manipulating grammatical structures through the means of translation both into and from the mother tongue.
The method is very much based on the written word and texts are widely in evidence. A typical approach would be to present the rules of a particular item of grammar, illustrate its use by including the item several times in a text, and practise using the item through writing sentences and translating it into the mother tongue. The text is often accompanied by a vocabulary list consisting of new lexical items used in the text together with the mother tongue translation. Accurate use of language items is central to this approach.
Generally speaking, the medium of instruction is the mother tongue, which is used to explain conceptual problems and to discuss the use of a particular grammatical structure. It all sounds rather dull but it can be argued that the Grammar Translation method has over the years had a remarkable success. Millions of people have successfully learnt foreign languages to a high degree of proficiency and, in numerous cases, without any contact whatsoever with native speakers of the language (as was the case in the former Soviet Union, for example).
There are certain types of learner who respond very positively to a grammatical syllabus as it can give them both a set of clear objectives and a clear sense of achievement. Other learners need the security of the mother tongue and the opportunity to relate grammatical structures to mother tongue equivalents. Above all, this type of approach can give learners a basic foundation upon which they can then build their communicative skills.

Sabtu, 08 Desember 2012

lyrics pasto salahkah aku terlalu mencintaimu

Ku tatap dua bola matamu, tersirat apa yang akan terjadi 
Kau ingin pergi dariku meninggalkan semua kenangan 
 Menutup lembaran cerita oh sayangku aku tak mau

Ku tahu semua akan berakhir tapi ku tak rela lepaskanmu 
Kau tanya mengapa aku tak ingin pergi darimu 
Dan mulutku diam membisu

Salahkah bila diriku terlalu mencintaimu 
Jangan tanyakan mengapa karena ku tak tahu 
Aku pun tak ingin bila kau pergi tinggalkan aku 
Masihkah ada hasratmu tuk mencintaiku lagi

Apakah yang harus aku lakukan tuk menarik perhatianmu lagi 
Ooh walaupun harus mengiba agar kau tetap di sini 
Lihat aku duhai sayangku

Salahkah bila diriku terlalu mencintaimu 
Jangan tanyakan mengapa karena ku tak tahu 
Aku pun tak ingin bila kau pergi tinggalkan aku 
 Masihkah ada hasratmu tuk mencintaiku lagi

Salahkah bila diriku terlalu mencintaimu
 Jangan tanyakan mengapa karena ku tak tahu 
Aku pun tak ingin bila kau pergi tinggalkan aku 
Masihkah ada hasratmu tuk mencintaiku lagi

(Oh salahkah aku mencintaimu, oh salahkah aku mencintaimuMasihkah ada hasratmu tuk mencintaiku) tuk mencintaiku lagi

Rabu, 05 Desember 2012

wisata tepian di samarinda

mahakam adalah sungai terpanjang di wilayah kalimantan timur. dan juga sebagai sumber mata pencarian masyarakat sekitar sungai mahakam. dengan kekayaan hayati yang terkandung di dalam nya masyarakat dapat hidup tentram dan rukun. di kota samarinda tepatnya terdapat tempat wisata tepian dimana masyarakat yang melepas lelah setelah bekerja seharian di depan hamparan sungai terluas dan juga pemandangan sunset menambah citra khas mahakam di kalimantan timur.  

Translate

Popular posts